Senin, 25 November 2019

AYAH IS MY HERO 

cinta pertama ku adalah ayahku. ayah adalah seorang yang kuat dalam hidupku. ia membanting tulang untuk keluarganya. apapun ia kerjakan asalkan itu halal.kemana pun ia cari hingga tak pulang kerumah demi mencarikan istri dan anaknya nafkah. ayahku seorang yang penyayang. walau badannya yang gagah,wajahnya yang terlihat garang dan raut muka yang terlihat seperti seorang yang galak tapi siapa sangka bahwa ia memiliki hati yang sangat lembut,penyayang dan berhati mulia.ketika aku kecil aku sering di gendong oleh ayahku diajak jalan-jalan kemana pun aku mau. ketika aku dan adikku masuk rumah sakit secara bersamaan ayahku dengan kuat dan sabarnya merawat aku dan adikku.aku masih ingat ketika aku ditanya oleh ayah ingin apa ketika aku masih opname kemudian aku menjawab aku ingin handphone. lalu ayahku  berkata "cepat sembuh nak nanti ayah belikan". aku tau kalau keuangan ayahku sedang tidak baik baik saja banyak pengeluaran untuk mengurus adikku dan aku. tapi ayahku ingin melihat anaknya sehat apapun akan ia lakukan demi anaknya tercinta. 
genap satu minggu aku opname kemudian dokter membolehkan ku untuk kembali kerumah. siang aku pulang kerumah, ayahku menepati janjinya pada sore hari ayahku menggajak aku ke kounter untuk membelikan aku sebuah handphone yang aku mau. aku senang sungguh senang. kemudian aku memasuki kelas 6 SD aku mengikuti Ujian Nasional dan akhirnya aku dinyatakan lulus kemudian aku ingin meneruskan di MTs namun ayahku ingin aku masuk SMP. Dengan penuh yakin akhirnya aku mendaftar MTs bersama kakakku setelah aku diterima di MTs ayahku mulai setuju dengan apa yang aku inginkan. Tidak serta merta setelah ayahku mengizinkan aku sekolah di sekolah yang aku inginkan kemudian aku tidak berusaha yang sebaik-baiknya. aku selalu berusaha agar mendapat nilai yang terbaik, aku ingin membuktikan kepada ayahku bahwa aku dapat membuat beliau bangga memiliki aku sebagai anak perempuannya. pada kelas 7, 8, dan 9 aku tidak absen mendapatkan rangking 10 besar. Masih teringat jelas difikiranku ketika ayahku tersenyum setiap mengambil rapot ku entah apa yang ayahku rasakan yang aku tau bahwa ayahku sedang bahagia. 
ketika aku masih SMP aku sangatlah nakal, selalu membuat kedua orang tua khawatir entah apa yang aku fikirkan sewaktu aku SMP sebegitu membandelnya aku. ayahku sayang kepada ku, ayahku tak pernah lelah memberiku nasehat agar aku menjadi anak yang lebih baik lagi, agar aku kelak menjadi orang yang bermanfaat dan berguna bagi sesama. aku jadi teringat setiap aku sedang mempersiapkan Ujian Nasional aku selau meminta kepada ayahkku agar aku dibelikan buku untuk latihan mengahdapi Ujian Nasional dan ayahku selalu mengusahakan untuk membelikannya. aku tau ayahku selalu menomor satukan pendidikan kepada anak-anaknya apapun yang anaknya minta dan itu terkait dengan pendidikannya maka ayahku selalu mengusahakan agar dapat terpenuhi. ayahku lah yang mengantarkan ku membeli buku di toko buku Klaten dengan berboncengan menggunakan sepeda motornya. aku masih ingat aku dibonceng menggunakan sepeda ayahku berwarna hitam. aku merasakan begitu amat disayangi oleh ayahku.